“Setiap orang memiliki hak untuk menjadi seorang entrepreneur dan membangun perusahaan yang sukses.”
Di kondisi seperti sekarang ini kita tidak boleh menyerah dan pasrah dengan keadaan. Kita harus melawan, dengan sepenuh kekuatan yang kita miliki. Bahkan bisa jadi kita “meminjam” dan “memanfaatkan” kekuatan pihak lain. Bukan dalam artian nabok nyilih tangan, tetapi lebih dari itu, kita sedang memetakan dan kemudian menghimpun, dan menggerakkan potensi yang ada pada diri dan yang ada di sekitar kita.
Maka, seorang entrepreneur sejak awal pastinya telah menuliskan mimpi-mimpi….yang termanifestasi dalam sebuah visi dan misi perusahaan. Kemudian biasanya dilanjutkan juga dengan memikirkan langkah-langkah apa yang akan ditempuh dalam menjalankan bisnis, dalam bentuk program kerja, rencana aksi dan lain sebagainya. Lalu mengkomunikasikannya kepada semua share holder dan stake holder perusahaan. Kemudian kitalah yang akan mengarahkan sekaligus melakukan pengawasan / kontrol agar semuanya on the right track. Jika semuanya sudah dilakukan, apakah kemudian kita tinggal diam, menunggu momentum. Tentu jawabnya tidak.
Seorang entrepreneur tidak hanya menunggu momentum, tetapi momentum creator, alias perekayasa atau pencipta momentum. Menciptakan momentum berarti melakukan sesuatu yang baru untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Sesuatu yang baru itu, bisa jadi berupa membuat hal baru yang sebelumnya belum pernah dilakukan. Atau memberikan sentuhan baru yang lebih revolusioner, dari apa yang telah dilakukan sebelumnya. Hal ini bisa menyangkut manusianya, manajemennya dan lain sebagainya. Pendek kata, menciptakan momentum itu adalah langkah strategis dan fundamental, untuk menghasilkan perubahan yang mengikuti kaidah deret ukur, bukan deret hitung. Sehingga tidak bisa dilakukan berdasarkan kebiasaan lama yang sudah ada, tanpa ada perubahan yang radikal itu.
Menciptakan momentum itu selalu memadukan antara proses dan hasil. Oleh karenanya, menciptakan momentum itu kata kuncinya adalah perubahan yang berkualitas. Nah, sebuah perubahan agar bisa menghasilkan hasil yang lebih dahsyat, perlu di manage. Maka manajemen perubahan akan menuntun penciptaan momentum itu. Dia tidak bisa berjalan sendiri. Harus ada yang meng-inisiasi.
Di kondisi seperti sekarang ini perusahaan di bawah Narana Group ( Vido Garment, Saka Logistics, PAA Labour Supply, Maxklin maupun Linkaran Digital Agency ) telah melakukan langkah-langkah strategis baik konsolidasi secara internal maupun tetap agresif menangkap peluang yang masih terbuka di kondisi pandemi ini.
Inisiator inilah sang entrepreneur itu, yang akan memandu sampai akhir. Dia harus mampu mengkomunikasikan kepada semua team yang terlibat, sekaligus memastikan langkahnya benar dan sampai tujuan. Jika semua langkah itu sudah di ambil, dengan jalan dan cara yang benar,
Insya Allah passport kesuksesan itu sudah ada digenggaman tangan. Selanjutnya tugas kita bertawakal kepada Allah SWT pemilik segala kepastian, karena tidak ada kesuksesan di dunia ini tanpa ridho-Nya